Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

AT-TIBAQ DAN AL-MUQABALAH DALAM KHUTBAH ABU BAKAR AS-SHIDDIQ DAN ‘UTSMAN BIN ‘AFFAN

AT-TIBAQ DAN AL-MUQABALAH DALAM KHUTBAH ABU BAKAR AS-SHIDDIQ DAN ‘UTSMAN BIN ‘AFFAN Oleh : Zahra Nailin Ni’ma ( 15/ 385677/ SA/ 18196 ) A.     PENDAHULUAN Suatu bangsa yang maju dan berbudaya dapat dilihat dari hasil karya kesusastraan dari bahasa nasionalnya. Karena hasil karya tersebut dapat dikenal oleh generasi mendatang dari sejarah kesusastraan. Hal tersebut juga berlaku bagi bangsa Arab sehingga dapat diketahui sejarah kesusatraan Arab. Adapun kesusastraan Arab dibagi menjadi lima periode; antara lain : zaman jahiliyyah, zaman islam, zaman Abasiyyah, zaman pemerintahan Turki dan zaman modern. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa bangsa Arab adalah suatu bangsa yang hidup di alam bebas, jauh dari segala pengaruh kebudayaan asing. Mereka tidak pernah tunduk pada siapapun juga. Karena itu tidak heran bila mereka pandai sekali untuk mengkhayal apa saja yang dialaminya dalam kehidupan sehari-hari. Gejolak hati mereka dikeluarkan lewat syair sesuai dengan kepandaian

ANALISIS MA’ANI ( KALAM INSYA’ THALABI) DALAM KUTIPAN SYAIR KARYA AL BUSAIRI

ANALISIS MA’ANI ( KALAM INSYA’ THALABI) DALAM KUTIPAN SYAIR KARYA AL BUSAIRI Oleh : Zahra Nailin Ni’ma 15/385677/SA/18196 A.     PENDAHULUAN Pada hakikatnya kalangan bangsa Arab melahirkan banyak penyair ternama sejak zaman Jahiliyyah hingga zaman abad modern.Diantara banyak penyair kalangan bangsa Arab hanya beberapa orang yang terkenal akan keindahan hasil syairnya, sebab hampir seluruh syair yang indah masih utuh dan terjaga hingga sekarang.Hal tersebut dapat diketahui dengan adanya muallaqat berarti yang digantung. Dinamakan muallaqat karena syair yang paling indah di masa itu digantung di dinding ka’bah sebagai penghormatan kepada penyair dan hasil karyanya. Dengan adanya syair indah yang digantung(ditempel) di dinding ka’bah, masyarakat umum dapat melihat dan mengetahui akan penyair dan hasil karyanya sehingga dapat dikenang dan diceritakan kepada keturunannya (Al- Muhdar, Yunus Ali dan Bey Arifin.1983 : 43) Keadaan islam berada dalam keadaan yang mundur sekali ketik

ANALISIS TASYBIH BERDASARKAN KELENGKAPAN UNSUR TASYBIH DALAM SYAIR AMRUL QAIS : SIFAT KECANTIKAN UNAIZAH

ANALISIS TASYBIH BERDASARKAN KELENGKAPAN UNSUR TASYBIH DALAM SYAIR AMRUL QAIS : SIFAT KECANTIKAN UNAIZAH Oleh : Zahra Nailin Ni’ma 15/385677/SA/18196 A.     PENDAHULUAN Pada hakikatnya kalangan bangsa Arab melahirkan banyak penyair ternama sejak zaman Jahiliyyah hingga zaman abad modern.Diantara banyak penyair kalangan bangsa Arab hanya beberapa orang yang terkenal akan keindahan hasil syairnya, sebab hampir seluruh syair yang indah masih utuh dan terjaga hingga sekarang.Hal tersebut dapat diketahui dengan adanya muallaqat berarti yang digantung. Dinamakan muallaqat karena syair yang paling indah di masa itu digantung di dinding ka’bah sebagai penghormatan kepada penyair dan hasil karyanya. Dengan adanya syair indah yang digantung(ditempel) di dinding ka’bah, masyarakat umum dapat melihat dan mengetahui akan penyair dan hasil karyanya sehingga dapat dikenang dan diceritakan kepada keturunannya (Al- Muhdar, Yunus Ali dan Bey Arifin.1983 : 43) Salah satu penyair ternama di k